Ulun Danu Beratan Temple adalah salah satu Tempat Menarik di Bali yang terkenal dengan landmark indah dan kompleks pura yang signifikan yang terletak di sisi barat Danau Beratan di Bedugul, Bali tengah. Seluruh wilayah Bedugul sebenarnya adalah tempat liburan akhir pekan dan liburan dataran tinggi yang sejuk favorit bagi penduduk lokal dan pengunjung pulau dari selatan dan perkotaan, karena letaknya yang strategis, menghubungkan pulau utara dan selatan.
Pura Ulun Danu Beratan, secara harfiah adalah pura sumber Danau Beratan, dengan mudah merupakan pulau tempat perlindungan paling ikonik yang berbagi kualitas pemandangan dengan pura tepi laut Uluwatu dan Tanah Lot. Permukaan danau yang memantulkan cahaya yang mengelilingi sebagian besar dasar candi menciptakan kesan mengambang yang unik, sedangkan pegunungan di wilayah Bedugul yang mengelilingi danau memberikan latar belakang yang indah bagi candi.

Pura Ulun Danu Beratan dibangun pada abad ke-17 untuk memuja trinitas utama Hindu, Brahma, Wisnu dan Siwa, serta dewi danau, Dewi Danu. Pemandangan dan suasana sejuk dataran tinggi Bali menjadikan danau dan pura ini sebagai tempat wisata dan rekreasi favorit serta tempat yang sering difoto. Sejarah Pura Ulun Danu Beratan dapat ditelusuri kembali ke zaman kerajaan Mengwi.
Kompleks candi terapung terdiri dari empat kelompok candi, termasuk kuil Lingga Petak yang menonjol di sebelah timurnya. Ada empat gerbang yang menghadap masing-masing dari empat titik mata angin. Kelompok kedua terletak di barat dan memberi penghormatan kepada pura lain di bukit Puncak Mangu dan dianggap sebagai simbol kesuburan tanah. Puncak atau puncak bukit Mangu berada di timur laut Danau Beratan.
Memasuki gerbang Pura Ulun Danu Beratan, langsung terlihat ciri khas arsitektur Bali dan pura yang berjenjang. Di dalam kompleks, tiga kuil utama didedikasikan untuk pemujaan Dewa Wisnu yang memiliki 11 tingkatan, Dewa Brahma dengan tujuh 7 tingkatan dan Siwa dengan tiga tingkatan. Karena kompleks candi menempati sisi danau yang agak rendah, efek mengambang ditampilkan saat permukaan air danau naik.
Ini adalah waktu untuk kesempatan foto yang paling sempurna. Selain menjadi saksi bisu dan situs sejarah masa keemasan kerajaan Mengwi, kompleks candi ini juga merupakan rumah bagi artefak megalitik berupa sarkofagus dan loh batu. Hal ini menimbulkan asumsi bahwa itu adalah situs yang disucikan sebelum candi Hindu dibangun.
Upacara ulang tahun Pura Ulun Danu Beratan atau Piodalan berlangsung setiap hari Selasa Kliwon Julungwangi pada siklus penanggalan Pawukon Bali yang terjadi setiap 210 hari sekali. Juga Piodalan Agung yang agung berlangsung setiap 420 hari. Namun, pada hari biasa lainnya, pemandangan danau yang tenang dan dataran tinggi yang sejuk merupakan pengalaman tersendiri. Kunjungan ke Pura Ulun Danu Beratan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 15.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 30.000 untuk wisatawan asing.
Mereka yang menginginkan lebih dari sekadar pemandangan dapat menyewa cadik jukung tradisional untuk berkeliling danau serta perahu bermotor untuk perjalanan yang lebih cepat. Sisi lain Danau Beratan juga menawarkan berbagai olahraga air seperti parasailing dan jet ski. Dekat dengan kompleks candi pengunjung dapat menyewa alat tangkap dan umpan untuk menghabiskan waktu di tepi danau. Kebun Raya Eka Karya juga menjadi sorotan kawasan Bedugul, dengan akses yang berada di dekatnya.
Tiket Masuk : Rp75.000