Pasar Tradisional Badung merupakan salah satu Tempat Wisata Bali yang paling populer sebagai pusat perekonomian kota dan pasar terbesar di Kota Denpasar. Terletak di Jalan Gajah Mada, jalan utama sebagai pusat pertokoan di provinsi Bali sebelum berkembang seperti sekarang ini. Pasar Badung berseberangan dengan Pura Desa, salah satu pura Hindu terbesar di Denpasar yang dulunya tidak megah seperti sekarang karena telah beberapa kali dikembangkan dan direnovasi untuk memenuhi perkembangan kota.

Jika dirunut ke belakang, perkembangan Pasar Tradisional Badung tidak lepas dari keberadaan pasar tradisional di seberang Sungai Badung yang disebut dengan Pasar Kumbasari. Pasalnya, masyarakat sekitar yang datang ke Pasar Badung untuk membeli kebutuhan sehari-hari tidak terasa lengkap jika tidak datang dan berbelanja di Pasar Kumbasari, terutama saat membeli perlengkapan upacara.

Antara Pasar Badung dan Pasar Kumbasari memiliki spesialisasi barang yang dijual dimana Pasar Badung menjual barang-barang konsumsi sehari-hari dan bahan-bahan lainnya yang harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan bahan-bahan yang dijual di toko-toko di Jalan Gajah Mada. Sementara itu, Pasar Kumbasari dulunya bernama Pasar Payuk yang menjual gerabah dengan berbagai bentuk dan ukuran seperti pot, piring tanah, ember yang terbuat dari tanah, kendi air dan peralatan dapur lainnya yang terbuat dari tanah.

Perubahan bentuk Pasar Tradisional Badung dari semula menjadi bentuk update diresmikan pada tanggal 24 April 1984 oleh Gubernur Bali Prof.Dr.Ida Bagus Mantra. Setelah kecelakaan kebakaran, telah direnovasi pada tahun 2000 ketika Pak Made Berata menjadi Gubernur Bali. Luas pasar 14,544 m2 dengan luas parkir sekitar 9064 m2 telah dibangun dengan 4 lantai ditempati oleh 1834 pedagang di toko, 1363 pedagang menempati koridor dan 179 pedagang menempati teras.
Pembeli yang datang ke pasar ini tidak hanya berasal dari dalam kota saja tetapi ada juga yang berasal dari belakang kota. Saat hari raya besar seperti Galungan, Kuningan dan Nyepi, pengunjung dipadati pengunjung. Pasar Tradisional Badung dibuka mulai pukul 05.00 WIB dan tutup pada pukul 17.00 WIB. Kemudian diganti dengan pasar sore yang buka mulai pukul 17.00 WIB hingga keesokan paginya pukul 05.00 WIB.
Sedangkan Pasar Sengol di Pasar Kumbasari dibuka pada pukul 14.00 WIB dan tutup pada pukul 11.30 WIB. Nama Pasar Sengol diambil dari keunikan pergerakan pembeli di pasar ini dimana mereka saling menyentuh pantat saat berbelanja karena chockablock penuh oleh pengunjung. Ada beberapa masakan dari Bali, Jawa dan Cina yang dijual di pasar ini serta baju-baju yang lebih murah.
harga Pakir : 5000